Memilih Teman

8:36 PM

Lama rasanya sejak terakhir kali curhat di blog ini. Dan kali ini pun di tengah crowdednya kerjaan, bolak-balik ngelarin tanggung jawab kerjaan dari salah satu perusahaan freelance saya, ada sesuatu yang sepertinya harus saya tulis. Harus, ngga juga sih kalo ternyata yang baca hanya saya sendiri haha.

Jadi ceritanya, lagi, salah satu penyanyi rohani favorit saya, mengupload status yang kira-kira isinya begini,


Jadi ingat beberapa teman saya yang mungkin sudah lama tidak kontak apalagi bertegur sapa. Beberapa dari mereka yang saya lihat dari koneksi media sosial saya, memilih berpisah dalam membina rumah tangganya. Memang saya tidak layak untuk menilai orang, tapi memang dari kacamata saya ketika berteman dengan mereka dulu, menurut saya efek ini bukanlah hal yang mengherankan. Dan saya bersyukur tidak memilih berada di tengah mereka lagi. Karena saya sadar diri, salah satu kelemahan saya adalah mudah ikut terbawa arus. Jadi pilihan untuk menghindar dari orang-orang yang menurut saya memberi efek yang kurang baik, itu lebih aman ketimbang sok kuat apalagi sok idealis. Yang ada kemudian malah jadi bahan cemoohan terkait prinsip yang kita pegang. So, cari aman lah hehe.

Saya bersyukur dikelilingi oleh orang-orang baik. Orang-orang yang memiliki prinsip dan cinta Tuhan. Orang-orang yang tidak hidup semau dan seenaknya sendiri. Yang hanya memikirkan mencari kebahagiaan pribadi, apa yang dipunya dan apa yang bisa dipamerkan. Penghargaan berlebih pada harga diri, dan terutama mencintai diri sendiri tanpa peduli akan hidup orang lain. Hah, lelah bertemu dengan individu selayak itu. Jika masih mempertahankan bersahabat dengan orang-orang semacam itu, salah-salah otaknya turun level dan bertindak dengan cara hidup seperti mereka.
Maaf, saya memilih mundur.

Tapi bukan berarti dengan dada penuh kesombongan saya tak ingin bersahabat lagi dengan individu seperti itu. Saya tetap terbuka bagi siapa saja. Kecuali untuk orang-orang yang berpotensi menghancurkan hidup dan keluarga saya yah. Orang-orang seperti ini, maaf saya hapus dari lingkungan pertemanan saya. Saya yakin Tuhan pun tak keberatan dengan pilihan saya ini. Hidup sudah susah, kenapa harus membuatnya lebih susah lagi? :D

#edisimerenungmemilihteman

You Might Also Like

0 comments

Subscribe